Saturday, May 7, 2011

Akankah Punah Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ?

Pendidikan Indonesia selalu gembar-gembor tentang kurikulum baru yang katanya lebih oke , lebih tepat sasaran, lebih kebarat-baratan atau apapun.Yang jelas, menteri pendidikan berusaha eksis dengan menguji cobakan formula pendidikan baru dengan mengubah kurikulum.

Di balik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita gak ngeh apa maksudnya, ada elemen yang benar-benar terlupakan yaitu , GURU! Ya, guru di Indonesia hanya 60% yang layak mengajar sisanya? Masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu terjadi? Tak lain dan tak bukan karena kurang pelatihan skill, kurangnya pembinaan terhadap kurikulum baru, dan kurangnya gaji. Masih banyak guru honorer yang kembang kempis ngurusin asap dapur rumahnya agar terus menyala.

Guru, digugu dan ditiru , masihkah? atau hanya slogan klise yang sudah kuno. Murid saja sedikit yang menghargai gurunya sedemikian juga pemerintah.Banyak yang memandang rendah terhadap guru, sehingga orang pun tidak termotivasi menjadi guru. Padahal, tanpa sosok Oemar Bakri ini, tak bakal ada yang namanya Habibi.

Dapat dibayangkan bagaimana jadinya bibit-bibit pemimpin bangsa di masa mendatang apabila negaranya tidak memilikki guru yang berkualitas .

No comments:

Post a Comment